Mie instan sudah bukan makanan asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Hampir tiap orang sudah pernah mengkonsumsinya, atau malah sudah menjadi makanan wajib sehari-hari. Tapi tahukah Anda bahwa Bahaya Makan Mie Instan selalu mengancam?
Kebiasaan memakan mie instan biasanya ketika makanan utama yakni nasi sudah habis. Memakan mie instan dianggap lebih praktis dan cepat. Hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari lima menit mie sudah siap disantap sambil menonton telivisi.
Walau kebiasaan memakan mie instan dibilang jelek, tetapi masih banyak orang yang makan mie instan. Bahkan tidak jarang yang bersikap acuh dan cuek akan bahaya yang mengancam tersebut.
Budaya hidup sehat masih belum bisa dijalankan oleh semua orang. Paling tidak kita sendiri sudah memulai hidup sehat demi anak cucu kita kelak. Apakah kita tidak ingin badan kita sehat ketika kita menimang cucu atau menggendong anak kita kelak? Tentunya kita ingin sehat bukan? Oleh karena itu, biasakanlah hidup sehat sedari dini.
Kandungan Mie Instan
Mie dibuat dari campuran tepung, minyak sayur, garam, dan beberapa bahan aditif seperti natrium polifosfat (berfungsi sebagai pengemulsi/penstabil), natrium karbonat dan kalium karbonat yang berfungsi sebagai pengatur asam.Selain itu, mie juga ditambahkan zat pewarna kuning (tartrazine).
Selain mie itu sendiri, ada pula bumbu mie yang banyak mengandung garam, cabe, dan bumbu-bumbu lain. Bumbu mie instan juga tak lepas dari zat aditif makanan seperti MSG (monosodium glutamat) yang berfungsi sebagai penguat rasa.
Kandungan-kandungan yang berbahaya tersebut sangat tidak baik dikonsumsi oleh tubuh. Apalagi jika kita mengkonsumsi mie instan dalam waktu yang lama dengn intensitas yang sangat tinggi. Pastinya penyakit akan mudah dan hinggap di tubuh kita.
Bukannkah menakut-nakuti tetapi pilihan hidup sehat masih terbuka luas. Sayuran hijau masih banyak yang bisa kita konsumsi. Lebih baik mengkonsumsi sayuran yang banyak daripada mengkonsumsi mie instan yang banyak. Jika kita terlalu banyak mengkonsumsi mie maka bahaya makan mie instan tidak dapat kita hindari.
Bahaya Makan Mie Instan
Beberapa penyakit berikut ditengarai akibat terlalu banyak makan mie instan.
• Penyebab kanker
Mie instan yang beredar saat ini, ternyata cukup membahayakan. Telah diketahui bahwa permukaan mie instan dilapisi oleh lilin. Inilah kenapa mie tidak pernah lengket satu sama lain.
Lilin ini sangat membahayakan kesehatan tubuh, karena tubuh kita butuh waktu lama untuk mencerna lilin ini, yakni sekitar dua hari.
Jika zat ini terus menumpuk dalam tubuh, kemungkinan kita untuk terkena penyakit kanker sangatlah tinggi. Misalnya, kanker hati, usus, atau leukimia. Tak hanya lilin dari mie instan. Bumbunya pun yang mengandung banyak zat aditif seperti MSG yang bisa menjadi pemicu kanker dalam tubuh.
Banyak kasus nyata tentang orang yang sakit dan diduga disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi mie instan. Karena itu, sebaiknya Anda pun mulai mengurangi mengkonsumsi makanan ini
• Chinese restaurant syndrome
Bahaya makan mie instan yang satu ini lebih mirip keracunan. Hal ini disebabkan oleh MSG yang terdapat pada bumbu mie instan.
Ada beberapa orang yang tidak tahan dengan MSG, lalu kemudian merasa pusing dan sesak nafas. Namun penyakit ini tidak terlalu fatal, karena akan sembuh setelah 2-3 jam kemudian.
• Kerusakan jaringan otak
Mengkonsumsi mie instan terus-menerus sama dengan menumpuk zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh dan efeknya bisa merusakkan sel-sel jaringan otak. Akibatnya, akan terjadi penurunan transmisi sinyal dalam otak.
Selain itu, kerusakan jaringan sel otak ini juga akan memicu penyakit-penyakit lain seperti stroke atau keumpuhan.
Tips Makan Mie Instan
Untuk meminimalisir bahaya makan mie instan, berikut ada beberapa tips mudah yang bisa Anda ikuti.
1.Beri jangka waktu
Jika Anda memang tidak bisa lepas dari konsumsi mie instan, sebaiknya jangan setiap hari memakannya. Setelah makan mie instan, beri jangka waktu sekitar 3 hari bila ingin memakannya lagi.
Hal ini bertujuan untuk memberi waktu bagi tubuh agar bisa mencerna lilin (pelapis mie) sampai benar-benar habis dan tidak menumpuk di tubuh. Penumpukkan lilin sangat berbahaya bagi tubuh.
Lebih baik menjaga kesehatan daripada nikmat sesaat. Kita masih bisa mengkonsumsi mie dengan intensitas yang tidak sering. Seperti dengan mengkonsumsi mie instan dengan jarak tiga hari sekali juga termasuk langkah awal yang bagus menuju hidup sehat. Ingat bahaya makan mie instan selalu mengawasi kita.
2. Tiriskan dan bilas
Saat memasak mie instan, Anda tentu merebus mie terlebih dahulu dengan air mendidih. Setelah mie instan yang anda masak tersebut telah matang jangan langsung mengkonsumsinya. Bahaya makan mie instan yang ada kandungan lilinnya selalu mengancam anda. Jadi tiriskan dulu mie yang telah matang tersebut.
Untuk mie instan goreng, setelah mie masak, tiriskan lalu bilas lagi dengan air bersih yang tentunya sudah matang.
Untuk mie instan kuah, setelah mie matang, jangan langsung dibubuhi bumbu mie instan. Tiriskan dahulu mie-nya, lalu buang air sisa perebusan mie. Untuk kuah, Anda bisa memakai air panas yang baru.
Perlakuan ini untuk meminimalisir masuknya zat lilin ke dalam tubuh. Saat mie direbus, lilin bisa lepas dari mie dan menyatu dengan air rebusan. Itulah sebabnya, sebaiknya jangan mengkonsumsi air rebusan mie.
Selain itu, ada sebagian orang yang lebih suka memakan mie instan dengan kondisi yang masih kriuk-kriuk. Ini juga perlu berhati-hati karena bahaya makan mie instan lebih besar dibanding yang makan matang. Disarankan untuk memasaknya dalam bentung matang dan bukan setengah matang.
Kinerja organ pencernaan akan lebih berat jika kita mengkonsumsi mie instan dalam kondisi setengah matang. Bahkan bagi sebagian orang yang memang kondisi organ pencernaannya kurang baik akan terasa mules dan sering buang air besar jika memakan mie instan dalam kondisi setengah matang.
3. Jangan mencampur bumbu ketika masak
Memasak mie instan memang menyenangkan. Apalagi ketika mie instan sudah matang. Namun perlu sedikit diketahui bahwa ketika memasak mie instan jangan mencampurkan bumbu yang ada pad instan dalam kondisi memasak.
Pada bumbu mie instan juga terdapat kandungan berbahaya yang akan semakin aktif ketika dimasak dalam suhu yang tinggi. Untuk mengurangi bahayanya biasanya dalam mencampurkan bumbu tersebut dicampurkan ketika mie instan sudah diangkat dari kompor.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi bahaya dari bumbu mie instan. Namun kebanyakan orang tidak mengetahuinya. Padahal jika kita mau membaca pada label kemasan mie instan juga sudah dianjurkan untuk mencampurkan bumbu setelah diangkat dari kompor.
Jika anda jeli dan teliti, silahkan dilihat pada semua kemasan produk mie instan. Semuanya memberikan panduan dalam pencampuran bumbu ketika mie instan sudah ditiriskan atau sudah diangkat dari kompor. Oleh sebab itu, ikutilah petunjuk pemakaian setiap produk yang anda beli.
Belajar Hidup Sehat
Hidup sehat tidaklah repot dan mahal. Belajar hidup sehat bisa dimulai dari belajar mempelajari makanan apa saja yang kita makan. Makanan yang kita makan hendaklah merupakan makanan yang alami atau nature.
Alam menyediakan banyak sekali makanan yang bisa kita jadikan makanan. Mulai dari tumbuhan hingga hewan, semuanya bisa kita makan. Manusia merupakan konsumen tertinggi, jadi sangat wajar jika apa saja bisa kita makan.
Dalam makan, tentunya tidak asal makan. Semua makanan haruslah dimakan secara seimbang agar hidup sehat dapat tercapai. Makanan sehat tidak berarti makanan yang mahal. Makanan yang sehat justru sangat murah. Contohnya saja sayuran yang kita makan bisa kita beli dengan harga relatif murah. Bahkan di pedesaan, tidak perlu membeli sayuran. Sayuran bisa didapatkan hanya dengan memetiknya saja di belakang halaman rumah.
Jika kita hidup diperkotaan, kita juga bisa memanfaat pot atau lahan di samping rumah atau halaman rumah untuk ditanam sayuran. Selain sebagai bahan pokok dapur, juga mampu memberikan penghijauan di sekitar rumah kita. Sungguh asri pastinya dan sejuk.
Ternyata hidup sehat tidaklah mahal. Lebih baik membudayakan hidup sehat dari pada kita terus dibayangi bahaya makan mie instan. Jika perut kita lapar, hendaknya sediakan roti atau karbohidrat lainnya sebagai pengganti mie instan karena bahaya makan mie instan sangatlah tinggi.
Kebiasaan memakan mie instan biasanya ketika makanan utama yakni nasi sudah habis. Memakan mie instan dianggap lebih praktis dan cepat. Hanya membutuhkan waktu tidak lebih dari lima menit mie sudah siap disantap sambil menonton telivisi.
Walau kebiasaan memakan mie instan dibilang jelek, tetapi masih banyak orang yang makan mie instan. Bahkan tidak jarang yang bersikap acuh dan cuek akan bahaya yang mengancam tersebut.
Budaya hidup sehat masih belum bisa dijalankan oleh semua orang. Paling tidak kita sendiri sudah memulai hidup sehat demi anak cucu kita kelak. Apakah kita tidak ingin badan kita sehat ketika kita menimang cucu atau menggendong anak kita kelak? Tentunya kita ingin sehat bukan? Oleh karena itu, biasakanlah hidup sehat sedari dini.
Kandungan Mie Instan
Mie dibuat dari campuran tepung, minyak sayur, garam, dan beberapa bahan aditif seperti natrium polifosfat (berfungsi sebagai pengemulsi/penstabil), natrium karbonat dan kalium karbonat yang berfungsi sebagai pengatur asam.Selain itu, mie juga ditambahkan zat pewarna kuning (tartrazine).
Selain mie itu sendiri, ada pula bumbu mie yang banyak mengandung garam, cabe, dan bumbu-bumbu lain. Bumbu mie instan juga tak lepas dari zat aditif makanan seperti MSG (monosodium glutamat) yang berfungsi sebagai penguat rasa.
Kandungan-kandungan yang berbahaya tersebut sangat tidak baik dikonsumsi oleh tubuh. Apalagi jika kita mengkonsumsi mie instan dalam waktu yang lama dengn intensitas yang sangat tinggi. Pastinya penyakit akan mudah dan hinggap di tubuh kita.
Bukannkah menakut-nakuti tetapi pilihan hidup sehat masih terbuka luas. Sayuran hijau masih banyak yang bisa kita konsumsi. Lebih baik mengkonsumsi sayuran yang banyak daripada mengkonsumsi mie instan yang banyak. Jika kita terlalu banyak mengkonsumsi mie maka bahaya makan mie instan tidak dapat kita hindari.
Bahaya Makan Mie Instan
Beberapa penyakit berikut ditengarai akibat terlalu banyak makan mie instan.
• Penyebab kanker
Mie instan yang beredar saat ini, ternyata cukup membahayakan. Telah diketahui bahwa permukaan mie instan dilapisi oleh lilin. Inilah kenapa mie tidak pernah lengket satu sama lain.
Lilin ini sangat membahayakan kesehatan tubuh, karena tubuh kita butuh waktu lama untuk mencerna lilin ini, yakni sekitar dua hari.
Jika zat ini terus menumpuk dalam tubuh, kemungkinan kita untuk terkena penyakit kanker sangatlah tinggi. Misalnya, kanker hati, usus, atau leukimia. Tak hanya lilin dari mie instan. Bumbunya pun yang mengandung banyak zat aditif seperti MSG yang bisa menjadi pemicu kanker dalam tubuh.
Banyak kasus nyata tentang orang yang sakit dan diduga disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi mie instan. Karena itu, sebaiknya Anda pun mulai mengurangi mengkonsumsi makanan ini
• Chinese restaurant syndrome
Bahaya makan mie instan yang satu ini lebih mirip keracunan. Hal ini disebabkan oleh MSG yang terdapat pada bumbu mie instan.
Ada beberapa orang yang tidak tahan dengan MSG, lalu kemudian merasa pusing dan sesak nafas. Namun penyakit ini tidak terlalu fatal, karena akan sembuh setelah 2-3 jam kemudian.
• Kerusakan jaringan otak
Mengkonsumsi mie instan terus-menerus sama dengan menumpuk zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh dan efeknya bisa merusakkan sel-sel jaringan otak. Akibatnya, akan terjadi penurunan transmisi sinyal dalam otak.
Selain itu, kerusakan jaringan sel otak ini juga akan memicu penyakit-penyakit lain seperti stroke atau keumpuhan.
Tips Makan Mie Instan
Untuk meminimalisir bahaya makan mie instan, berikut ada beberapa tips mudah yang bisa Anda ikuti.
1.Beri jangka waktu
Jika Anda memang tidak bisa lepas dari konsumsi mie instan, sebaiknya jangan setiap hari memakannya. Setelah makan mie instan, beri jangka waktu sekitar 3 hari bila ingin memakannya lagi.
Hal ini bertujuan untuk memberi waktu bagi tubuh agar bisa mencerna lilin (pelapis mie) sampai benar-benar habis dan tidak menumpuk di tubuh. Penumpukkan lilin sangat berbahaya bagi tubuh.
Lebih baik menjaga kesehatan daripada nikmat sesaat. Kita masih bisa mengkonsumsi mie dengan intensitas yang tidak sering. Seperti dengan mengkonsumsi mie instan dengan jarak tiga hari sekali juga termasuk langkah awal yang bagus menuju hidup sehat. Ingat bahaya makan mie instan selalu mengawasi kita.
2. Tiriskan dan bilas
Saat memasak mie instan, Anda tentu merebus mie terlebih dahulu dengan air mendidih. Setelah mie instan yang anda masak tersebut telah matang jangan langsung mengkonsumsinya. Bahaya makan mie instan yang ada kandungan lilinnya selalu mengancam anda. Jadi tiriskan dulu mie yang telah matang tersebut.
Untuk mie instan goreng, setelah mie masak, tiriskan lalu bilas lagi dengan air bersih yang tentunya sudah matang.
Untuk mie instan kuah, setelah mie matang, jangan langsung dibubuhi bumbu mie instan. Tiriskan dahulu mie-nya, lalu buang air sisa perebusan mie. Untuk kuah, Anda bisa memakai air panas yang baru.
Perlakuan ini untuk meminimalisir masuknya zat lilin ke dalam tubuh. Saat mie direbus, lilin bisa lepas dari mie dan menyatu dengan air rebusan. Itulah sebabnya, sebaiknya jangan mengkonsumsi air rebusan mie.
Selain itu, ada sebagian orang yang lebih suka memakan mie instan dengan kondisi yang masih kriuk-kriuk. Ini juga perlu berhati-hati karena bahaya makan mie instan lebih besar dibanding yang makan matang. Disarankan untuk memasaknya dalam bentung matang dan bukan setengah matang.
Kinerja organ pencernaan akan lebih berat jika kita mengkonsumsi mie instan dalam kondisi setengah matang. Bahkan bagi sebagian orang yang memang kondisi organ pencernaannya kurang baik akan terasa mules dan sering buang air besar jika memakan mie instan dalam kondisi setengah matang.
3. Jangan mencampur bumbu ketika masak
Memasak mie instan memang menyenangkan. Apalagi ketika mie instan sudah matang. Namun perlu sedikit diketahui bahwa ketika memasak mie instan jangan mencampurkan bumbu yang ada pad instan dalam kondisi memasak.
Pada bumbu mie instan juga terdapat kandungan berbahaya yang akan semakin aktif ketika dimasak dalam suhu yang tinggi. Untuk mengurangi bahayanya biasanya dalam mencampurkan bumbu tersebut dicampurkan ketika mie instan sudah diangkat dari kompor.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi bahaya dari bumbu mie instan. Namun kebanyakan orang tidak mengetahuinya. Padahal jika kita mau membaca pada label kemasan mie instan juga sudah dianjurkan untuk mencampurkan bumbu setelah diangkat dari kompor.
Jika anda jeli dan teliti, silahkan dilihat pada semua kemasan produk mie instan. Semuanya memberikan panduan dalam pencampuran bumbu ketika mie instan sudah ditiriskan atau sudah diangkat dari kompor. Oleh sebab itu, ikutilah petunjuk pemakaian setiap produk yang anda beli.
Belajar Hidup Sehat
Hidup sehat tidaklah repot dan mahal. Belajar hidup sehat bisa dimulai dari belajar mempelajari makanan apa saja yang kita makan. Makanan yang kita makan hendaklah merupakan makanan yang alami atau nature.
Alam menyediakan banyak sekali makanan yang bisa kita jadikan makanan. Mulai dari tumbuhan hingga hewan, semuanya bisa kita makan. Manusia merupakan konsumen tertinggi, jadi sangat wajar jika apa saja bisa kita makan.
Dalam makan, tentunya tidak asal makan. Semua makanan haruslah dimakan secara seimbang agar hidup sehat dapat tercapai. Makanan sehat tidak berarti makanan yang mahal. Makanan yang sehat justru sangat murah. Contohnya saja sayuran yang kita makan bisa kita beli dengan harga relatif murah. Bahkan di pedesaan, tidak perlu membeli sayuran. Sayuran bisa didapatkan hanya dengan memetiknya saja di belakang halaman rumah.
Jika kita hidup diperkotaan, kita juga bisa memanfaat pot atau lahan di samping rumah atau halaman rumah untuk ditanam sayuran. Selain sebagai bahan pokok dapur, juga mampu memberikan penghijauan di sekitar rumah kita. Sungguh asri pastinya dan sejuk.
Ternyata hidup sehat tidaklah mahal. Lebih baik membudayakan hidup sehat dari pada kita terus dibayangi bahaya makan mie instan. Jika perut kita lapar, hendaknya sediakan roti atau karbohidrat lainnya sebagai pengganti mie instan karena bahaya makan mie instan sangatlah tinggi.