BERHATI-hatilah, para ahli medis memperkirakan kasus konjungtivitas atau gejala mata merah akan kembali tinggi akhir tahun ini. Terlebih, konjungtivitas merupakan infeksi yang mudah menular dan media penularannya biasanya melalui benda-benda yang dipakai atau bersentuhan dengan mata si penderita, seperti kacamata, handuk, dan sapu tangan.
Selain itu, mata merah bisa juga ditularkan melalui jari tangan apabila si penderita mengusap matanya dengan tangan sehingga tangannya tercemar virus. Maka itu, tidak mengherankan apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena penyakit ini, anggota keluarga yang lain akan sangat mudah tertular.
Saat tertular penyakit ini, kita akan merasa ada benda asing yang masuk mata kita, lalu mata mulai berair, dan berwarna merah. Pada bagian sudut mata, warnanya berubah menjadi merah dan membengkak. Kotoran mata atau belek akan mulai keluar, mata juga akan terasa berat, dan sensitif terhadap cahaya. Gejala lain yang menyertai biasanya demem, pilek, dan nyeri tenggorok. Konjungtivitas dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau reaksi alergi terhadap sesuatu seperti debu, asap, atau bahan kimia. Apabila kita sudah tertular penyakit ini, yang mesti segera dilakukan yaitu:
1. Kompres mata tertutup dengan air hangat selama 5-10 menit perharinya.
2. Obati mata dengan antibiotik yang telah diresepkan dokter Anda selama 2 hari hingga gejalanya mereda.
3. Hindari berbagi obat tetes mata atau kosmetik seperti eyeliner, eyeshadow, atau maskara.
4. Jangan pakai lensa kontak dulu selama 2 hari setelah obat mata selesai dilakukan.
5. Jangan biarkan orang lain menggunakan baju, handuk, atau sarung bantal dan guling Anda.
6. Jangan berenang dahulu guna mencegah bakteri menyebar ke air.
7. Hindari bersalaman dengan orang lain.
8. Hindari obat mata yang telah digunakan dan diresepkan untuk orang lain. Jangan coba-coba untuk mengobati sendiri. Pergilah ke dokter mata atau ke apotek unutk mengetahui obat yang tepat. Obat untuk mata merah biasanya berupa antibiotik dan obat tetes mata.
Selain itu, mata merah bisa juga ditularkan melalui jari tangan apabila si penderita mengusap matanya dengan tangan sehingga tangannya tercemar virus. Maka itu, tidak mengherankan apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena penyakit ini, anggota keluarga yang lain akan sangat mudah tertular.
Saat tertular penyakit ini, kita akan merasa ada benda asing yang masuk mata kita, lalu mata mulai berair, dan berwarna merah. Pada bagian sudut mata, warnanya berubah menjadi merah dan membengkak. Kotoran mata atau belek akan mulai keluar, mata juga akan terasa berat, dan sensitif terhadap cahaya. Gejala lain yang menyertai biasanya demem, pilek, dan nyeri tenggorok. Konjungtivitas dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau reaksi alergi terhadap sesuatu seperti debu, asap, atau bahan kimia. Apabila kita sudah tertular penyakit ini, yang mesti segera dilakukan yaitu:
1. Kompres mata tertutup dengan air hangat selama 5-10 menit perharinya.
2. Obati mata dengan antibiotik yang telah diresepkan dokter Anda selama 2 hari hingga gejalanya mereda.
3. Hindari berbagi obat tetes mata atau kosmetik seperti eyeliner, eyeshadow, atau maskara.
4. Jangan pakai lensa kontak dulu selama 2 hari setelah obat mata selesai dilakukan.
5. Jangan biarkan orang lain menggunakan baju, handuk, atau sarung bantal dan guling Anda.
6. Jangan berenang dahulu guna mencegah bakteri menyebar ke air.
7. Hindari bersalaman dengan orang lain.
8. Hindari obat mata yang telah digunakan dan diresepkan untuk orang lain. Jangan coba-coba untuk mengobati sendiri. Pergilah ke dokter mata atau ke apotek unutk mengetahui obat yang tepat. Obat untuk mata merah biasanya berupa antibiotik dan obat tetes mata.
0 komentar:
Posting Komentar