Jumat, 09 November 2012

Penyakit Cacar Air


Cacar air merupakan penyakit kulit yang umum dikenal masyarakat. Hampir semua orang dari anak-anak sampai dewasa pernah terkena cacar air. Sering kita bisa memperkirakan seseorang sudah terkena cacar air dari adanya bekas luka di wajah, berupa bopeng.

Cacar air bersifat musiman. Disebut musiman karena sifatnya yang sangat mudah menular. Bila ada 1 penderita cacar air, sangat besar akan diikuti oleh penderita-penderita lainnya. Bila di satu keluarga ada yang terkena, maka akan disusul episode-episode anggota keluarga lainnya.

Apakah penyakit Cacar Air itu?

Cacar air merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella-zoster.  Virus ini menginfeksi manusia dengan sifat sistemik, maksudnya virus ini menimbulkan reaksi menyeluruh, bukan bersifat lokal.

Penderita cacar air menularkan penyakitnya ke orang lain melalui cara:

    * Droplet (partikel cairan yang dikeluarkan dari mulut pada waktu bersin, batuk, atau berbicara yang mengandung kuman penyakit, yaitu virus Varicella-zoster) yang masuk ke tubuh orang sehat.
    * Melalui kontak langsung, bersentuhan dengan penderita

Setelah masuk ke tubuh manusia, virus akan memperbanyak diri dan menyebar ke jaringan setempat melalui aliran darah dan aliran getah bening. Virus memperbanyak diri kembali hingga virus menyebar ke seluruh tubuh dan terutama mencapai kulit dan selaput lendir.

Periode menular 1-2 hari sebelum, sampai 5-6 hari setelah timbulnya ruam.

Apa gejala penyakit Cacar Air?

Berat ringannya gejala cacar air sangat ditentukan oleh daya tahan tubuh, yaitu imunitas tubuh.

Tanda awal umumnya berupa: demam yang tidak tinggi, tidak enak badan, sakit kepala, yang dialami 1-3 hari sebelum munculnya ruam atau plentingan.

Ruam berair muncul, makin lama makin banyak hingga sekujur tubuh, termasuk di rongga mulut, mata, telinga, hidung. Munculnya ruam ini tidak khas dari bagian tubuh tertentu. Bisa pertama muncul di lengan, punggung, atau perut.

Pada cacar air di seluruh tubuh dapat ditemukan bermacam-macam bentuk ruam, ada yang masih berupa ruam kemerahan, ruam berair yang berisi cairan jernih, ruam bernanah, hingga ruam yang sudah menjadi keropeng. Ruam berangsur mengering seluruhnya hingga pulih setelah 1-3 minggu.

Penyakit ini lebih berat dan sering menimbulkan komplikasi pada bayi, dewasa, dan orang dengan daya tahan tubuh yang jelek. Setelah sakit, pasien kebal seumur hidup.

Komplikasi bervariasi antara 5- 10% kasus, dapat mengenai sistem saraf pusat, paru-paru, telinga bagian tengah, dan infeksi kulit yang parah. Penyakit ini dapat sembuh sendiri.

Bagaimana manajemen penyakit Cacar Air?

Bila menderita penyakit ini maka yang sebaiknya dilakukan adalah:

    * Istirahat. Selain untuk memperbaiki daya tahan tubuh, juga untuk mencegah penularan penyakit.
    * Menjaga nutrisi yang cukup.
    * Menjaga kebersihan diri:

o   Mandi, merupakan anggapan yang salah bila penderita cacar air tidak boleh mandi. Mandi akan membersihkan tubuh dari sel-sel kulit mati sehingga mencegah infeksi bakteri.

o   Air mandi bisa ditambahkan larutan antiseptic seperti Larutan PK, atau gentian violet.

o   Jangan memencet ruam berair ataupun melepas keropeng karena dapat menimbulkan bekas dan infeksi.

    * Kenakan pakaian yang ringan dan nyaman untuk menghindari gesekan dengan ruam.
    * Obat-obatan untuk meringankan gejala:

o   Obat anti-demam, bila demam tinggi

o   Obat untuk mengurangi rasa gatal, bisa obat luar berupa bedak salisil atau sejenisnya, bisa juga obat yang diminum.

    * Obat anti-virus:

o   Salep Asiklovir, dioleskan pada ruam.

o   Asiklovir tablet, tidak rutin penggunaannya. Asiklovir tablet akan mengurangi jumlah ruam yang muncul dan memperpendek durasi sakit apabila diberikan paling tidak 24 jam sebelum muncul ruam. Setelah muncul ruam, pemberian asiklovir tablet tidak menunjukkan hasil yang bermakna, kecuali pada penderita dengan daya tahan yang jelek.

    * Antibiotika, diberikan bila ada infeksi bakteri.

Pencegahan:

    * Imunisasi aktif di atas 10 tahun kecuali atas permintaan dapat diberikan pada usia > 12 bulan.
    * Imunisasi pasif diberikan pada kasus daya tahan  buruk.

Catatan Khusus Penyakit Cacar Air
Cacar Air pada wanita hamil 3 bulan pertama dapat menimbulkan kelainan bawaan (konginetal), sedangkan pada wanita yang terkena cacar air beberapa hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varicella pada bayinya. Kejadian infeksi cacar air saat hamil sekitar 0,05-0,07 %. Jumlahnya kecil karena sebagian besar perempuan subur sudah memiliki kekebalan terhadap cacar air. Cacar air yang terjadi saat 3 bulan pertama kehamilan terutama minggu ke 8-12, memiliki risiko sindrom varisela kongenital sebesar 2,2 persen, yaitu sindrom cacat lahir pada bayi.

Seseorang saat pertama kali terkena virus ini akan menampilkan gejala - gejala cacar air dan setelah itu, virus ini akan berdiam di dalam tubuh sehingga kita memiliki ketahanan terhadap virus tersebut. Jika virus ini aktif kembali maka virus ini muncul dengan gejala yang sedikit berbeda dari cacar air dan disebut herpes zoster dimana secara umum gejala yang terjadi adalah rasa nyeri hebat atau rasa panas terbakar saat tubuh Anda bersentuhan dengan sesuatu meskipun sentuhan ringan seperti baju dan juga disertai dengan timbulnya gelembung - gelembung berisi cairan yang mirip dengan cacar air.

0 komentar:

Posting Komentar